ANGGANG-ANGGANG DAN TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR
Sebelum melanjutkan, dipersilakan untuk melihat
video pada tautan di bawah:
Dalam video
tersebut, terdapat hewan lebih tepatnya adalah serangga bernama anggang-anggang
yang dapat terapung dan berjalan di atas air. Anggang-anggang juga sering
disebut dengan laba-laba air meskipun kedua serangga tersebut bukanlah hewan
yang sama dan merupakan dua hewan yang secara fisik sangat berbeda. Hewan
anggang-anggang ini sering ditemui di sungai atau di genangan air(dengan
kondisi air yang relative tenang) dan hidup berjalan diatas air dengan gerakan
cepat secara maju mundur dengan kecepatan mencapai 1,5 m/s. Bagaimana
anggang-anggang dapat melakukan hal tersebut ?
Gambar 1. Anggang-anggang
Ada beberapa hal
yang menyebabkan anggang-anggang dapat mengambang di atas air. Tubuh anggang-anggang
dilapisi dengan bulu-bulu halus yang bersifat hidrofobik yang menyebabkan tubuh
anggang-anggang akan terbebas dari percikan air sehingga membantu anggang-anggang
untuk tidak basah dan tenggelam ketika berada diatas air. Namun hal yang paling
mempengaruhi anggang-anggang agar dapat berjalan diatas air adalah adanya
tegangan permukaan yang dimiliki oleh permukaan air tempat anggang-anggang
hidup. Tegangan permukaan menyebabkan anggang-anggang melalui kakinya dapat
menopang berat tubuh anggang-anggang diatas air. Berat badan dari anggang-anggang
dapat terdistribusi rata melalui sepasang kaki tengah dan sepasang kaki
belakangnya dan di atas permukaan air akan membentuk cekungan atau lengkungan
air tepat dimana anggang-anggang menumpukan kakinya. Ketika adanya distribusi
massa badan yang merata pada tumpuan kaki anggang-anggang, maka efek sebaran
atau massa tubuh anggang-anggang akan lebih kecil daripada efek penarikan
tekanan permukaan air yang menyebabkan anggang-anggang dapat terapung di atas
permukaan air. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan ?
Tegangan permukaan
fluida adalah kecenderungan permukaan fluida untuk merenggang sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh selaput karena adanya gaya tarik menarik sesama molekul
fluida yang disebut gaya kohesi. Selain itu tegangan permukaan zat cair juga
dapat didefinisikan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang
sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Lapisan ini
cenderung menyusut sekuat mungkin. Oleh karena itu, sejumlah tertentu cairan
mengambil bentuk dengan permukaan permukaan sesempit mungkin.
Gambar 2. Interaksi antar molekul zat
cair
(source: anonymous)
Pada molekul yang
terletak jauh dari permukaan. Karena mendapatkan gaya tarik menarik dari semua
arah maka resultan gaya tarik menarik nol sehingga tidak ada tegangan
permukaan. Untuk molekul yang terdapat pada permukaan karena di atas permukaan
tidak ada molekul air sehingga resultan gaya mengarah ke bawah yang menyebabkan
seolah olah permukaan air ditutupi oleh selaput tipis. Semakin tinggi gaya
tarik menarik molekul zat cair, maka semakin rapat molekul tersebut. Selain
semakin rapat, semakin tinggi pula tegangan permukaan yang timbul. Sehingga,
zat cair yang dengan densitas yang tinggi, mempunyai tegangan permukaan yang
tinggi pula..Akibat adanya tegangan permukaan membuat permukaan zat cair selalu
menuju ke keadaan yang luas permukaannya paling kecil. Hal ini bisa terlihat
dari tetesan air yang berbentuk bola karena bentuk bola adalah luas
permukaannya paling kecil. Jika zat cair menempati suatu wadah, luas permukaan
terkecil adalah bentuk datar sehingga permukaan zat cair tidak mengikuti bentuk
wadahnya. Permukaan air dalam mangkuk tetap datar walaupun mankuk berbentuk
setengah lingkaran. Lapisan tipis atau lapisan elastis yang disebabkan oleh
tegangan permukaan tersebut dapat menopang massa benda yang sesuai seperti
halnya massa dari hewan anggang-anggang.
Tegangan permukaan
adalah gaya pada permukaan tiap satuan panjang. Untuk fluida dengan satu
permukaan
ᵞ
= F/d
Dan untuk dua permukaan d= 2l maka
ᵞ
= F/2l
Dimana ᵞ adalah tegangan permukaan(N/m), F adalah gaya (N), d atau l
adalah satuan panjang (m).
Secara
termodinamika, pada temperature dan tekanan konstan, tegangan permukaan sama
dengan energy bebas gibbs :
Gs=
ᵞ = (∂G/∂A)T,P
Proses tersebut merupakan proses reversible, panas yang berhubungan
dengan proses memberikan entropi permukaan(Ss)
Dq=TdS=T
SsdA
Karena (∂G/∂T)P=-S
maka (∂Gs/∂T)P=-Ss
total entalpi permukaan per cm2 Hs, yaitu Hs=
Gs+TSs
Berdasarkan
persamaan persamaan diatas, tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa factor
antara lain suhu, tekanan, dan kerapatan zat cair itu sendiri. Pada kondisi
tertentu, permukaan zat cair akan mengalami penurunan tegangan permukaan
sehingga tidak sanggup lagi menopang berat atau massa anggang-anggang. Sehingga
diketahui bahwa permukaan air dimana anggang –anggang dapat terapung dan
berjalan di atasnya adalah pada permukaan air yang memiliki tegangan yang
sesuai dan tidak segala macam air yang telah berubah suhu, tekanan, kerapatan,
atau dengan hadirnya zat asing lainnya.
Surfaktan
merupakan salah satu zat yang mempengaruhi kekuatan dari tegangan air.
Surfaktan akan menurunkan tegangan permukaan melalui penambahan molekul
surfaktan dalam air akan menjadi semacam penyusup yang masuk diantara molekul
air, sehingga molekul air akan sulit berinteraksi atau tarik menarik dengan molekul
air disekitarnya karena terhalang oleh molekul surfaktan. Sehingga permukaan
kontak antar molekul air akan berkurang.
Pada gambar
dibawah menunjukkan bahwa dengan adanya tegangan permukaan zat cair, jarum yang
memiliki kerapatan lebih tinggi dari air dapat terapung di atas air dan
membentuk cekungan pada permukaannya.
Gambar 3. Jarum yang terapung di atas permukaan air tanpa molekul
surfaktan
(source : dokumen pribadi penulis)
Dengan ditambahkan(ditaburkan) sedikit saja molekul surfaktan yang terdapat
dalam deterjen, jarum akan tenggelam dengan sendirinya dalam waktu singkat
menjadi seperti gambar berikut.
Gambar 4. Jarum tenggelam dalam air yang terkandung molekul
surfaktan
(source : dokumen pribadi penulis)
Penambahan surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan dari zat
cair. Selain itu, penambahan deterjen pada air bersih menyebabkan perubahan
kekeruhan air. Sehingga dapat diketahui bahwa dalam keadaan tertentu,
anggang-anggang tidak mampu terapung dan berjalan diatas permukaan air yang terkontaminasi
oleh molekul surfaktan karena terjadinya penurunan tegangan permukaan air
sehingga permukaan air sudah tidak dapat atau mampu lagi menopang massa
anggang-anggang dan menyebabkan anggang-anggang tenggelam
(Ditulis berdasarkan berbagai sumber dan pengalaman pribadi
penulis)
Ayyuma Jauharoh
15630013
Makasih
BalasHapuspenjelasannya sangat mudah dipahami..Trimakasih
BalasHapus