PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN



Sifat koligatif larutan adalah sifat suatu  larutan  yang  tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka suatu larutan akan mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis

Focus artikel ini adalah mengenai penurunan titik beku. Titik beku adalah  suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya. Titk beku larutan larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal tersebuta terjadi dikarenakan zat pelarut tersebut harus membeku trlebih dahulu baru dilanjutkan zat terlarutnya, sehingga larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut.Karena setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda-beda. Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain, sehingga terjadi gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :

ΔTf  =  Kf x  m                    atau                    ΔTf  =  Kf x  n x (1000/p)


Keterangan:
ΔTf  = Penurunan titik beku
Kf    = Tetapan penurunan titik beku molal
n      = Jumlah mol zat pelarut
p      = Massa zat pelarut
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada saat proses pendinginan berlangsung larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair, sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potesnsial kimia pelarut dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Hal inilah yang menyebabkan adanya zat terlarut akan menurunkan titk beku larutannya. Rumus untuk mencari penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
 ΔTf  =  Kf x  m x i
Keterangan:
∆Tf = Penuruan titik beku
∆m = molalitas larutan
Kf = Tetapan konstantat titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor van hoff pada rumus diatas apabila larutan yang ditanyakan adalah larutan elektrolit
1. Penurunan titik beku pada Es Puter
Salah satu penerapan titik beku larutan adalah dalam pembuatan Es Puter. Dalam pembuatan Es Puter tersebut terdapat salah satu penerapan dari sifat koligatif larutan. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan es krim.
2. Cara mebuat adonan es puter menggunakan Prinsip Sifat koligatif larutan
Adonan es krim ditempatkan dalam suatu bejana yang terendam es batu dan es batu yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 10C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku es beberapa derajat di bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur. Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah -3oC atau lebih rendah.
3.  Prinsip Percobaaan
Adonan es krim dalam plastik yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 00C, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan -3oC. Untuk mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam/zat terlarut lainnya. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat.Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.


Nama: Zainab Al Wahida

NIM : 15630002
 


 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.