REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
Reaksi redoks banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
adalah pembakaran bahan bakar minyak pada sepeda motor, mobil, bus, dan
kendaraan lainnya. Selain itu, juga ditemukan pada reaksi pembakaran yang lain
seperti pembakaran kayu, sampah kering, dan bahkan dalam tubuh juga terjadi
pembakaran yaitu oksidasi makanan dalam sel. Selain reaksi pembakaran, dapat
juga dijumpai reaksi fotosintesis dan perkaratan besi.
1. Perbedaan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks)
· Oksida
-
Penambahan/pengikatan
atom oksigen
-
Pelepasan
elektron
-
Naiknya
bilangan oksidasi
· Reduksi
-
Pengurangan
atom oksigen
-
Penambahan
elektron
-
Turunnya
bilangan oksidasi
· Reduktor (pereduksi)
Zat yang
mengalami oksidasi
· Oksidator (pengoksidasi)
Zat yang
mengalami reduksi
2. Reaksi
Redoks
Reaksi redoks merupakan suatu reaksi
yang mengandung peristiwa reduksi dan oksidasi
a. Oksidasi dan
reduksi dalam hal transfer oksigen
Dalam hal transfer oksigen. Oksidasi
berarti mendapat oksigen, sedang reduksi adalah kehilangan oksigen.
Contoh : Reaksi
dalam ekstraksi besi dan biji besi
Reduksi
Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2
Oksidasi
Karena reduksi dan oksidasi terjadi
pada saat yang bersamaan, reaksi di atas disebut reaksi REDOKS.
b. Zat pengoksidasi dan zat pereduksi
Oksidasi atau zat
pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada reaksi di atas, besi
(III) oksida merupakan oksidator. Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang
mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas, yang merupakan reduktor adalah karbon
monoksida.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa :
Oksidator adalah yang memberi
oksigen kepada zat lain. Sedangkan, reduktor adalah yang mengambil oksigen dari
zat lain
c. Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer hydrogen
Oksidasi berarti
kehilangan hydrogen dan reduksi berarti mendapat hydrogen.
Contoh yaitu etanol dapat dioksidasi
menjadi etanal :
CH3CH2OH CH3CHO
Oksidasi
Untuk memindahkan atau mengeluarkan
hydrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi (oksidator). Oksidator yang
umum digunakan yaitu larutan kalium dikromat(IV) yang diasamkan dengan asam
sulfat encer.
Etanal juga dapat direduksi menjadi
etanol kembali dengan menambahkan hydrogen. Reduktor yang bisa digunakan untuk
reaksi reduksi ini adalah natrium tetrahidroborat, NaBH4. Secara sederhana,
reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
CH3CHO CH3CH2OH
Reduksi
d. Zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor)
Zat pengoksidasi
(oksidator) member oksigen kepada zat lain, atau memindahkan hydrogen dari zat
lain. Sedangkan zat pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen dari zat lain,
atau member hydrogen kepada zat lain.
e. Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer elektron
Oksidasi berarti
kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron.
Contoh :
CuO + Mg Cu + MgO
Tembaga (II) oksida
dan magnesium oksida bersifat ion. Sedangkan dalam bentuk logamnya tidak
bersifat ion. Jika reaksi ini ditulis ulang sebagai persamaan reaksi ion, maka
akan menjadi :
reduksi
Cu2+ + Mg Cu + Mg2+
oksidasi
Contoh reaksi reduksi oksidasi
berdasarkan transfer elektron :
Mg (s) +
Cl2(g) MgCl2(g)
Oksidasi : Mg Mg2+
+ 2e-
Reduksi : Cl2
+ 2e- 2Cl-
Over all : Mg +
Cl2 MgCl2
Berdasarkan
persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa Mg melepaskan elektron dan Cl
menerima elektron. Dengan demikian, Mg mengalami oksidasi dan Cl mengalami
reduksi.
Created
by :
Siti
Hardianti Ihsani
15630009-Kimia-A
Leave a Comment